Terumbu karang
merupakan salah satu ekosistem di bumi yang paling produktif dan paling banyak segi
untuk dihayati.Terumbu karang memberikan manfaat sangat besar bagi berjuta-juta
penghuni laut yang hidup berhampiran pesisir pantai. Ini merupakan sumber makanan
dan pendapatan yang penting dan menjadi tempat asuhan bagi pelbagai spesies
ikan yang dikomersilkan selain menjadi daya tarikan pelancong, penyelam dan
peminat terumbu karang dari seluruh dunia. Daripada ini, ia mewujudkan sebuah
pantai pelancongan disamping melindungi garis pantai daripada dipukul ombak
yang kuat. Namun begitu, terumbu karang menghadapi ancaman yang semakin hebat
dan kuat termasuk penangkapan hasil laut yang berlebihan, pembangunan kawasan
pesisiran pantai, terdedah kepada air larian daripada sektor pertanian, dan sektor
perkapalan.
Disamping itu,
ancaman perubahan iklim dunia telah mula menambahkan ancaman kepada kehidupan
terumbu karang. Kenaikan suhu air laut yang tinggi telah menyebabkan kerosakan terumbu
karang secara meluas dan mencetuskan reaksi ke atas tekanan yang disebut sebagai
pemutihan terumbu karang iaitu terumbu karang yang kehilangan mikroalga sehingga
menampakkan kerangka putihnya dan menjadikannya terdedah kepada penyakit dan
kematian. Gejala ini diunjurkan akan bertambah dalam beberapa dekad akan datang.
Pertambahan
bahan buangan CO2 ke dalam laut secara perlahan menyebabkan tindakbalas yang menyebabkan
laut menjadi berasid. Pengasidan laut akan menurunkan kadar pertumbuhan terumbu
karang dan apabila tidak dikawal ia boleh mengurangkan kemampuan terumbu karang
untuk mengekalkan struktur fizikalnya. Gabungan daripada ancaman sedia ada dan
ditambah dengan ancaman daripada kenaikan suhu dan pengasidan laut di dunia
menyebabkan kerosakan terumbu karang semakin meningkat.
Jenis-Jenis Terumbu Karang
Pectinia paeonia
|
Family : Pectiniidae
Genus : Pectinia
Spesies : Pectinia paeonia
Kedalaman : Karang ini banyak
dijumpai hidup pada kedalaman 5-15 meter.
Ciri-ciri : kolumella berkembang
dengan lambat, septa halus dan lembut.
Warna : Umumnya berwarna bintik
coklat, keabu-abuan dan hijau.
Kemiripan : Sepintas karang ini
mirip dengan P. alcicornis.
Distribusi : Tersebar dari
perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan
dangkal dan berarus deras.
Pectinia lactuca
|
Family :
Pectiniidae
Genus : Pectinia
Spesies : Pectinia lactuca
Kedalaman :
Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri :
koloni submasif. Mereka membentuk dinding–dinding dengan tinggi yang relatif
seragam. Kebanyakan dapat dilihat dari koloni di tengah sampai pinggir.
Warna : Umumnya
berwarna keabu-abuan, hijau dan coklat.
Kemiripan :
Sepintas karang ini mirip dengan P. maxima dan P. ayleni.
Distribusi
: Tersebar dari Perairan Indonesia,
Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang
ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.
Oxypora lacera
|
Family : Pectiniidae
Genus : Oxypora
Spesies : Oxypora lacera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman
3-15 meter
Ciri-ciri : koralit tipis berupa keping laminar, pada
kondisi lingkungan yang turbulen bisa berubah menjadi tebal. Kosta selalu
bergigi.
Warna : Umumnya berwarna coklat.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan O. glabra,O.
Convoluta dan Echynophyllia.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina,
Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan
dangkal.
Mycedium elephantotus
|
Family : Pectiniidae
Genus : Mycedium
Spesies : Mycedium
elephantotus
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman
3-20 meter.
Ciri-ciri : Koralit laminar. Koenesteum tidak berbintik.
Tentakel hanya terdapat pada malam hari.
Warna : Umumnya berwarna coklat, hijau, keabu-abuan dan
pink.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan M. robokaki dan
M. Umbra.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina,
Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan yang
dangkal.
Lobophyllia hemprichii
|
Family : Mussidae
Genus : Lobophyllia
Spesies : Lobophyllia hemprichii
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman
3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni menyerupai helm dan bisa lebih dari 5
meter, koralit paseloid sampai flabellomeanroid. Septa menempel pada dinding
dan kolumella dan memiliki gigi yang tajam. Polip tebal dan seperti daging.
Warna : Umumnya
berwarna kuning dan bintik putih.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan L. dentatus, L.
corymbosa dan L. robusta.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Jepang,
Madagaskar, Philipina, Papua New Guinea, Tanzania dan Australia.
Habitat : Karang ini
umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.
Lobophyllia corymbosa
|
Family : Mussidae
Genus : Lobophyllia
Spesies : Lobophyllia corymbosa
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman
3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk plat, ukuran koloni bisa
mencapai 2 meter, memiliki kalik yang dalam dengan dinding yang halus. Septa
yang terletak didekat dinding umumnya tebal. Septa yang didalam kalik tipis,
dan septa yang ada didekat dinding tebal.
Warna : Coklat kehijauan, abu-abu.
Kemiripan : L. dentatus
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Australia, Papua
New Guinea, Jepang, Solomon, Tanzania dan Madagaskar.
Habitat : Reef slopes bagian atas.
Galaxea fascicularis
|
Family : Oculinidae
Genus : Galaxea
Spesies : Galaxea fascicularis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman
3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni kecil berbentuk seperti bantal, koloni
besar memiliki ukuran 5 m berbentuk kolumnar atau masif, koralit memiliki
ukuran yang berbeda-beda. Tentakel biasanya ada pada siang hari.
Warna : Umumnya berwarna hijau, keabu-abuan, coklat dan
putih.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan G. astreata dan
G. cryptoramosa.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina,
Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan
dangkal dan berarus deras.
Tujuan Pemuliharaan Terumbu Karang Yang
Terancam
Tujuan pemuliharaan
ini adalah untuk:
- Meningkatkan kesedaran mengenai ancaman yang dihadapi oleh terumbu karang
- Mempercepatkan perubahan di dalam dasar dan tindakan supaya dapat menjamin kehidupan terumbu karang supaya berpanjangan dan dapat dinikmati oleh generasi akan datang
- Menilai ancaman yang muncul daripada kegiatan manusia terhadap terumbu karang dan membuat penilaian terhadap ancaman iklim terhadap terumbu karang
- Menilai terhadap kelemahan negara / wilayah di dunia dalam menguruskan dan memelihara terumbu karang yang rosak dan mati
Kepentingan
Terumbu Karang
Terumbu karang yang dinamik dan sangat
produktif tidak hanya menjadi habitat yang penting bagi banyak spesies namun penting
bagi berjuta-juta orang yang bergantung kepadanya
Sumber makanan dan rezeki
1/8 daripada penduduk dunia (sekitar 850
juta orang) yang tinggal dalam jarak 100 km dari terumbu karang dan kemungkinan
memperolehi tempias daripada terumbu karang. Lebih dari 275 juta orang di dunia
bergantung kepada terumbu karang untuk mendapatkan sumber makanan dan rezeki di
kawasan tersebut kerana menjadi tempat tumpuan ikan untuk mendapatkan sumber
protein penting. Secara tidak langsung ia menjadi penyumbang kepada jumlah
tangkapan ikan di beberapa negara berkembang. Terumbu karang yang sihat dan
diurus dengan baik adalah di Lautan Hindi atau Pasifik yang boleh menghasilkan
5-15 tan makanan laut per km persegi dalam setahun.
Pelancongan
Di kebanyakkan negara tropika , terumbu
karang menjadi objek pelancongan yang sangat penting. Terumbu karang menjadi
daya penarik bagi penyelam, perenang yang menggunakan snorkel, dan pemancing
sebagai hiburan disamping mempunyai pasir pantai yang putih. Lebih 100 negara
di seluruh dunia mendapatkan keuntungan daripada sektor pelancongan yang berkaitan
dengan terumbu karang.
Perlindungan garisan pantai
Terumbu karang bertindak sebagai pemecah
terhadap hempasan gelombang ombak, mengurangkan hakisan yang terus berlaku dan
mengurangkan banjir dan kerosakan akibat gelombang ketika ombak memukul pantai.
Dengan adanya terumbu karang ini ia dapat melindungi tempat tinggal manusia,
prasarana, dan ekosistem pesisiran pantai yang berharga seperti rumpai laut dan
hutan bakau.
Rawatan penyakit
Kebanyakkan spesies penghuni terumbu karang
telah membentuk sebatian kimia untuk membantu kelangsungan hidup mereka di
habitat yang wujud persaingan ini. Banyak di antara campuran tersebut mempunyai
potensi untuk dijadikan bahan asas bagi ubat-ubatan yang boleh menyelamatkan
nyawa manusia. Penilaian dalam rawatan dengan menggunakan sebatian yang berasal
daripada terumbu karang ini hingga sekarang telah meliputi rawatan bagi
penyakit kanser, HIV dan malaria.
No comments:
Post a Comment