Wednesday 25 December 2013

TERUMBU KARANG

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem di bumi yang paling produktif dan paling banyak segi untuk dihayati.Terumbu karang memberikan manfaat sangat besar bagi berjuta-juta penghuni laut yang hidup berhampiran pesisir pantai. Ini merupakan sumber makanan dan pendapatan yang penting dan menjadi tempat asuhan bagi pelbagai spesies ikan yang dikomersilkan selain menjadi daya tarikan pelancong, penyelam dan peminat terumbu karang dari seluruh dunia. Daripada ini, ia mewujudkan sebuah pantai pelancongan disamping melindungi garis pantai daripada dipukul ombak yang kuat. Namun begitu, terumbu karang menghadapi ancaman yang semakin hebat dan kuat termasuk penangkapan hasil laut yang berlebihan, pembangunan kawasan pesisiran pantai, terdedah kepada air larian daripada sektor pertanian, dan sektor perkapalan.

Disamping itu, ancaman perubahan iklim dunia telah mula menambahkan ancaman kepada kehidupan terumbu karang. Kenaikan suhu air laut yang tinggi telah menyebabkan kerosakan terumbu karang secara meluas dan mencetuskan reaksi ke atas tekanan yang disebut sebagai pemutihan terumbu karang iaitu terumbu karang yang kehilangan mikroalga sehingga menampakkan kerangka putihnya dan menjadikannya terdedah kepada penyakit dan kematian. Gejala ini diunjurkan akan bertambah dalam beberapa dekad akan datang.

Pertambahan bahan buangan CO2 ke dalam laut secara perlahan menyebabkan tindakbalas yang menyebabkan laut menjadi berasid. Pengasidan laut akan menurunkan kadar pertumbuhan terumbu karang dan apabila tidak dikawal ia boleh mengurangkan kemampuan terumbu karang untuk mengekalkan struktur fizikalnya. Gabungan daripada ancaman sedia ada dan ditambah dengan ancaman daripada kenaikan suhu dan pengasidan laut di dunia menyebabkan kerosakan terumbu karang semakin meningkat.

Jenis-Jenis Terumbu Karang
Pectinia paeonia
Family : Pectiniidae
Genus :  Pectinia
Spesies : Pectinia paeonia
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 5-15 meter.
Ciri-ciri : kolumella berkembang dengan lambat, septa halus dan lembut.
Warna : Umumnya berwarna bintik coklat, keabu-abuan dan hijau.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan P. alcicornis.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat  : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.

Pectinia lactuca
Family : Pectiniidae
Genus : Pectinia
Spesies :  Pectinia lactuca
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni submasif. Mereka membentuk dinding–dinding dengan tinggi yang relatif seragam. Kebanyakan dapat dilihat dari koloni di tengah sampai pinggir.
Warna : Umumnya berwarna keabu-abuan, hijau dan coklat.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan P. maxima dan P. ayleni.
Distribusi :  Tersebar dari Perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.

Oxypora lacera
Family : Pectiniidae
Genus : Oxypora
Spesies : Oxypora lacera
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter
Ciri-ciri : koralit tipis berupa keping laminar, pada kondisi lingkungan yang turbulen bisa berubah menjadi tebal. Kosta selalu bergigi.
Warna : Umumnya berwarna coklat.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan O. glabra,O. Convoluta dan Echynophyllia.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal.

Mycedium elephantotus
Family : Pectiniidae
Genus :   Mycedium
Spesies :   Mycedium elephantotus
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-20 meter.
Ciri-ciri : Koralit laminar. Koenesteum tidak berbintik. Tentakel hanya terdapat pada malam hari.
Warna : Umumnya berwarna coklat, hijau, keabu-abuan dan pink.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan M. robokaki dan M. Umbra.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan yang dangkal.

Lobophyllia hemprichii

Family : Mussidae
Genus :  Lobophyllia
Spesies : Lobophyllia hemprichii
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni menyerupai helm dan bisa lebih dari 5 meter, koralit paseloid sampai flabellomeanroid. Septa menempel pada dinding dan kolumella dan memiliki gigi yang tajam. Polip tebal dan seperti daging.
Warna  : Umumnya berwarna kuning dan bintik putih.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan L. dentatus, L. corymbosa dan L. robusta.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Jepang, Madagaskar, Philipina, Papua New Guinea, Tanzania dan Australia.
Habitat  : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.

Lobophyllia corymbosa

Family : Mussidae
Genus : Lobophyllia
Spesies : Lobophyllia corymbosa
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : Koloni berbentuk plat, ukuran koloni bisa mencapai 2 meter, memiliki kalik yang dalam dengan dinding yang halus. Septa yang terletak didekat dinding umumnya tebal. Septa yang didalam kalik tipis, dan septa yang ada didekat dinding tebal.
Warna : Coklat kehijauan, abu-abu.
Kemiripan : L. dentatus
Distribusi : Perairan Indonesia, Philipina, Australia, Papua New Guinea, Jepang, Solomon, Tanzania dan Madagaskar.
Habitat : Reef slopes bagian atas.

Galaxea fascicularis

Family : Oculinidae
Genus : Galaxea
Spesies : Galaxea fascicularis
Kedalaman : Karang ini banyak dijumpai hidup pada kedalaman 3-15 meter.
Ciri-ciri : koloni kecil berbentuk seperti bantal, koloni besar memiliki ukuran 5 m berbentuk kolumnar atau masif, koralit memiliki ukuran yang berbeda-beda. Tentakel biasanya ada pada siang hari.
Warna : Umumnya berwarna hijau, keabu-abuan, coklat dan putih.
Kemiripan : Sepintas karang ini mirip dengan G. astreata dan G. cryptoramosa.
Distribusi : Tersebar dari perairan Indonesia, Philipina, Papua New Guinea dan Australia.
Habitat : Karang ini umumnya banyak hidup di perairan dangkal dan berarus deras.

Tujuan Pemuliharaan Terumbu Karang Yang Terancam
Tujuan pemuliharaan ini adalah untuk:
  • Meningkatkan kesedaran mengenai ancaman yang dihadapi oleh terumbu karang
  • Mempercepatkan perubahan di dalam dasar dan tindakan supaya dapat menjamin kehidupan terumbu karang supaya berpanjangan dan dapat dinikmati oleh generasi akan datang
  • Menilai ancaman yang muncul daripada kegiatan manusia terhadap terumbu karang dan membuat penilaian terhadap ancaman iklim terhadap terumbu karang
  • Menilai terhadap kelemahan negara / wilayah di dunia dalam menguruskan dan memelihara terumbu karang yang rosak dan mati

Kepentingan Terumbu Karang
Terumbu karang yang dinamik dan sangat produktif tidak hanya menjadi habitat yang penting bagi banyak spesies namun penting bagi berjuta-juta orang yang bergantung kepadanya

Sumber makanan dan rezeki
1/8 daripada penduduk dunia (sekitar 850 juta orang) yang tinggal dalam jarak 100 km dari terumbu karang dan kemungkinan memperolehi tempias daripada terumbu karang. Lebih dari 275 juta orang di dunia bergantung kepada terumbu karang untuk mendapatkan sumber makanan dan rezeki di kawasan tersebut kerana menjadi tempat tumpuan ikan untuk mendapatkan sumber protein penting. Secara tidak langsung ia menjadi penyumbang kepada jumlah tangkapan ikan di beberapa negara berkembang. Terumbu karang yang sihat dan diurus dengan baik adalah di Lautan Hindi atau Pasifik yang boleh menghasilkan 5-15 tan makanan laut per km persegi dalam setahun.

Pelancongan
Di kebanyakkan negara tropika , terumbu karang menjadi objek pelancongan yang sangat penting. Terumbu karang menjadi daya penarik bagi penyelam, perenang yang menggunakan snorkel, dan pemancing sebagai hiburan disamping mempunyai pasir pantai yang putih. Lebih 100 negara di seluruh dunia mendapatkan keuntungan daripada sektor pelancongan yang berkaitan dengan terumbu karang.

Perlindungan garisan pantai
Terumbu karang bertindak sebagai pemecah terhadap hempasan gelombang ombak, mengurangkan hakisan yang terus berlaku dan mengurangkan banjir dan kerosakan akibat gelombang ketika ombak memukul pantai. Dengan adanya terumbu karang ini ia dapat melindungi tempat tinggal manusia, prasarana, dan ekosistem pesisiran pantai yang berharga seperti rumpai laut dan hutan bakau.

Rawatan penyakit

Kebanyakkan spesies penghuni terumbu karang telah membentuk sebatian kimia untuk membantu kelangsungan hidup mereka di habitat yang wujud persaingan ini. Banyak di antara campuran tersebut mempunyai potensi untuk dijadikan bahan asas bagi ubat-ubatan yang boleh menyelamatkan nyawa manusia. Penilaian dalam rawatan dengan menggunakan sebatian yang berasal daripada terumbu karang ini hingga sekarang telah meliputi rawatan bagi penyakit kanser, HIV dan malaria.

No comments:

Post a Comment